tentang Ibnu Batutah ini sebenarnya prnah dibahas di acara Khazanah trans7
sekalian share bagi2 ilmu, buat yang belum nonton atau yg mu baca lagi, he... mudah2an bermanfaat ^_^
Berbagai orang di zaman sekarang mungkin terdengar agak asing tentang Ibnu battutah, akan tetapi 100 tahun sebelum Colombus lahir Ibnu Battuta sudah memulai perjalanan hebatnya, bahkan nama beliau sangat "buuming" sepanjang sejarah, dikenal di berbagai suku bangsa di dunia. Hanya saja saat ini sejarah yang "dibikin ngtren" adalah tokoh2 barat (maklum laa kita negri jajahan belanda, plus adi kuasa saat ini kan pewaris bangsa roma alias Amrik).
Nyok... kita kenalan sama Bapak2 kita yang hebat2, salah satunya Ibnu Batuttah...
Ibnu Batutah yang nama aslinya adalah Muhammad bin Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim at-Tanji dan bergelar Syamudin bin Battutah. Beliau sangat menyukai dunia penjelajahan, mengenal berbagai budaya di dunia, juga sebagai media dakwah islam pada masa itu.
Ibn Batuttah lahir pada 25 Februari 1304 di kota Tanger, Maroko. Beliau memulai perjalanannya pada usia 21 tahun ( wow... masih muda ya..) pertama-tama di awali dengan berhaji ke baitullah , kemudian dilanjutkan ke mesir untuk perjalanan selanjutnya.
Berbeda dengan Colombus, ibnu battutah adalah seorang sastrawan puisi, teologis, dan cendekiawan. Wah dari latar belakang pun dah beda jauh ya... Ibnu Battutah lebih condong pada tujuan "mentafakuri ayat2 Allah" sedngkan Colombus?? --> ga jauh dari GOLD, GOSPEL, GLORY
sekalian share bagi2 ilmu, buat yang belum nonton atau yg mu baca lagi, he... mudah2an bermanfaat ^_^
Berbagai orang di zaman sekarang mungkin terdengar agak asing tentang Ibnu battutah, akan tetapi 100 tahun sebelum Colombus lahir Ibnu Battuta sudah memulai perjalanan hebatnya, bahkan nama beliau sangat "buuming" sepanjang sejarah, dikenal di berbagai suku bangsa di dunia. Hanya saja saat ini sejarah yang "dibikin ngtren" adalah tokoh2 barat (maklum laa kita negri jajahan belanda, plus adi kuasa saat ini kan pewaris bangsa roma alias Amrik).
Nyok... kita kenalan sama Bapak2 kita yang hebat2, salah satunya Ibnu Batuttah...
Ibnu Batutah yang nama aslinya adalah Muhammad bin Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim at-Tanji dan bergelar Syamudin bin Battutah. Beliau sangat menyukai dunia penjelajahan, mengenal berbagai budaya di dunia, juga sebagai media dakwah islam pada masa itu.
Ibn Batuttah lahir pada 25 Februari 1304 di kota Tanger, Maroko. Beliau memulai perjalanannya pada usia 21 tahun ( wow... masih muda ya..) pertama-tama di awali dengan berhaji ke baitullah , kemudian dilanjutkan ke mesir untuk perjalanan selanjutnya.
Berbeda dengan Colombus, ibnu battutah adalah seorang sastrawan puisi, teologis, dan cendekiawan. Wah dari latar belakang pun dah beda jauh ya... Ibnu Battutah lebih condong pada tujuan "mentafakuri ayat2 Allah" sedngkan Colombus?? --> ga jauh dari GOLD, GOSPEL, GLORY
Saking kuat naluri "sang penjelajah" itu, beliau memutuskan untuk
melalui jalan yang berbeda dengan yang sudah pernah dilaluinya.
beliau menulis dalam buku catatan perjalanannya yang berjudul "rihlah"
‘Aku tinggalkan Tangier, kampung halamanku, pada Khamis 2 Rajab 725
H/ 14 Jun 1325 M. Saat itu usiaku baru 21 tahun empat bulan. Tujuanku
adalah menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci di Makkah dan berziarah ke
makam Rasulullah SAW di Madinah.’
di situlah detik2 dimulainya perjalanan beliau
dan yang di muat oleh republika:
"Selama hampir 30 tahun, dia telah mengunjungi tiga benua mulai dari
Afrika Utara, Afrika Barat, Eropa Selatan, Eropa Timur, Timur Tengah,
India, Asia Tengah, Asia Tenggara, dan Cina. Perjalanan panjang dan
pengembaraannya mengelilingi dunia itu mencapai 73 ribu mil atau sejauh
117 ribu kilometer. Tak heran, bila kehebatannya mampu melampaui
sejumlah penjelajah Eropa yang diagung-agungkan Barat seperti
Christopher Columbus, Vasco de Gama, dan Magellan yang mulai berlayar
125 tahun setelah Ibnu Batutah.
Sejarawan Barat, George Sarton, mencatat jarak perjalanan yang ditempuh
Ibnu Batutah melebihi pencapaian Marco Polo. Tak heran, bila Sarton
geleng-geleng kepala dan mengkagumi ketangguhan seorang Ibnu Batutah
yang mampu mengarungi lautan dan menjelajahi daratan sepanjang 73 ribu
mil itu. Sebuah pencapaian yang tak ada duanya di masa itu."
wah... banyak banget yak... terlalu panjang mungkin kalau seluruh catatan perjalanan beliau dibahas...
yang jelas beliaupun pernah mengunjungi kepulauan Indonesia, yaitu Aceh,
yang saat itu adalah kerajaan samudra pasai yang dipimpin oleh Sultan
mahmud Malik Al-zahir. Beliau disambut oleh pemimpin Daulasah, Qadi
Syarif Amir Sayyir al-Syirazi, Tajudin al-Ashbahani dan ahli fiqih
kesultanan. Menurut Ibnu Batutah, masa itu Samudera Pasai telah menjelma
sebagai pusat studi Islam di Asia Tenggara.
berikut penuturan Ibnu Batuttah tentang Indonesia:
"‘Negeri yang hijau dengan kota pelabuhannya yang besar dan indah.’"
“Sultan Mahmud Malik Al-Zahir adalah seorang pemimpin yang sangat
mengkedepankan hukum Islam. Peribadinya sangat rendah hati. Ia berangkat
ke masjid untuk sholat Jumaat dengan berjalan kaki. Selesai sholat,
sultan dan rombongan biasa berkeliling kota untuk melihat keadaan
rakyatnya.”
Menurut Ibnu Battutah, penguasa Samudera Pasai itu memiliki ghirah
belajar yang tinggi untuk menuntut ilmu-ilmu Islam kepada ulama. Beliau
juga mencatat, pusat studi Islam yang dibangun di lingkungan kerajaan
menjadi tempat diskusi antara ulama dan elit kerajaan. Selama
berpetualang mengelilingi dunia dan menjejakkan kakinya di 44 negara,
dalam kitab yang berjudul ‘Tuhfat al-Nazhar’, Ibnu Battutah telah bertemu dengan tujuh raja yang memiliki kelebihan yang luar biasa.
Ketujuh raja yang dikagumi Ibnu Battutah itu antara lain..
i...Raja Iraq yang dinilainya berbudi bahasa;
ii..Raja Hindustani yang disebutnya sangat ramah;
iii.Raja Yaman yang dianggapnya berakhlak mulia;
iv.Raja Turki dikaguminya kerana gagah perkasa;
v..Raja Romawi yang sangat pemaaf;
vi.Raja Melayu Malik Al-Zahir yang dinilainya berilmu pengetahuan luas dan mendalam.
vii.Raja Turkistan.
ii..Raja Hindustani yang disebutnya sangat ramah;
iii.Raja Yaman yang dianggapnya berakhlak mulia;
iv.Raja Turki dikaguminya kerana gagah perkasa;
v..Raja Romawi yang sangat pemaaf;
vi.Raja Melayu Malik Al-Zahir yang dinilainya berilmu pengetahuan luas dan mendalam.
vii.Raja Turkistan.
Beliau mengakhiri catatan perjalanannya dengan sebuah kalimat, ''Akhirnya aku sampai juga di kota Fez (Moroko).''
Di situ beliau menuliskan hasil pengembaraannya, dan meninggal dunia di
Maroko pada pada tahun 1377 M. Ibnu Battutah telah memberitahu bahawa
pada abad pertengahan, peradaban telah tumbuh dan berkembang di bumi
Nusantara, sejajar dengan raja-raja lain di dunia.
begitulah Alqua'an menjelaskan pada manusia supaya kita menjelajah ke
muka bumi dan mentafakuri ayat-ayatnya, yang dikutip pada surat Ar- Ruum
ayat 9
óOs9urr& (#rçŽÅ¡o„ ’Îû ÇÚö‘F{$# (#rãÝàYu‹sù y#ø‹x. tb%x. èpt7É)»tã tûïÏ%©!$# `ÏB öNÎgÎ=ö6s% 4 (#þqçR%Ÿ2 £‰x©r& öNåk÷]ÏB Zo§qè% (#râ‘$rOr&ur uÚö‘F{$# !$ydrãuHxåur uŽsYò2r& $£JÏB $ydrãuHxå ÷Làiø?uä!%y`ur Nßgè=ߙ①ÏM»uZÉit7ø9$$Î/ ( $yJsù šc%x. ª!$# öNßgyJÎ=ôàu‹Ï9 `Å3»s9ur (#þqçR%x. öNåk|¦àÿRr& tbqßJÎ=ôàtƒ ÇÒÈ
"Dan Apakah mereka tidak
Mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang
diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu adalah lebihkuat
dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih
banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. dan telah datang kepada mereka
Rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah
sekali-kali tidak Berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang
Berlaku zalim kepada diri sendiri."
http://analis-oke-bgt.blogspot.com/2013/04/ibnu-battutah-sang-penjelajah-islam.html
0 komentar:
Posting Komentar